Amartya Anak Kami

Panggil dia Marty. Lengkapnya Amartya Elisa Siadari. Namanya kami ambil dari pemenang hadiah Nobel berdarah India. Marty lahir 25 Maret 1999 dan kini duduk di kelas satu Sekolah Dasar. Blog ini dibuat untuk mengingatkan Papa dan Mamanya agar selalu ingat banyak sekali keindahan yang telah Tuhan berikan kepada mereka. Marty hanya salah satunya.

Tuesday, November 29, 2005

Senyum Mayoritas


Di rumah kami yang mungil, Marty dan Mamanya adalah penghuni mayoritas, dilihat dari jenis kelamin. Papanya selalu kalah kalau voting. Dan, ini lah salah satu bentuk senyum kemenangan kaum mayoritas itu.



Mereka berdua selalu menang dalam hal apa saja. Misalnya, dalam menentukan posisi tidur. Siapa yang tidur di tengah. Dalam menentukan guling warna apa untuk siapa. Juga manakala siapa yang bakal melipat selimut pagi hari dan membukakan jendela. Tetapi mayoritas itu kadang-kadang terpecah juga manakala Papa Marty bisa membuat provokasi. Misalnya, kala Mama dan Marty berantem kecil-kecilan, karena, Marty agak malas mengerjakan PR, Papa suka mengambil kesempatan memenangkan suara. Hahahahaha, senyum semacam ini biasanya lenyap.

Vila Dago Tol, November 2005

Air Mancur Tempat Bermain


Ini adalah air mancur di Taman Suropati. Waktu dulu masih balita, Marty sering bermain diajak ke sini sehabis mengantar ibunya bekerja. Ia senang mengejar burung dara di sana. Sekarang ibunya sudah benar-benar ibu rumah tangga. Ia tak perlu lagi bermain-main di tempat ini untuk sekadar melipur tangisnya ditinggal ibunya. Tapi dasar anak kecil. Ia masih saja senang 'menodong' papa dan mamanya singgah di tempat ini, sehabis pulang ibadah dari GKI Kwitang. Makanan favoritnya di sini: ketoprak dan teh botol. Maaf kalau fotonya jelek, maklum, diambilnya cuma pake kamera handphone. Waktu itu Marty sudah kelaperan abis, dan minta dibelikan ketoprak di taman ini.